Di bidang homeopati, dulu arsenikum sering dipakai sebagai pengobatan. Namun, sejak sering dipakai sebagai racun pembunuh, metode pengobatan ini mulai ditinggalkan.dan dalam kasus-kasus kriminal karena sifatnya yang sulit dideteksi. Korban tak akan curiga bahwa dirinya sedang diracun, meskipun ia adalah juru masak.saat bercampur dengan makanan, arsenik sama sekali tidak dikenali ini berbeda, misalnya, dengan sianida yang berbau khas sehingga korban yang diracun bisa curiga.
- Gejala keracunan akibat arsenik sangat mirip dengan gejala penyakit akut maupun kronis. "jika tidak waspada,dokter pun bisa salah mendiagnosis," dokte mengira korban mengira korban meninggal akibat gastritis ( radang lambung ) atau muntaber semata.
- Penjelasan sederhana. saat terkena arsenik. Korban akan menunjukkan gejala sakit, mual muntah, dan diare. fungsi lever dan ginjal juga akan terganggu. ketika pelku memberi waktu jeda, korban sehat kembali.
- dalam tempo 12 jam arsenik terdistribusi keseluruh jarinagn. di dalam tubuh, lever dipaksa berusaha keras untuk memetabolisme arsenik tadi. SGPT dan SGOT akan meningkat. ginjal pun harus bekerja giat menyaringnya agar tak masuk ke dalam peredaran darah.dan akan mengakibatkan gangguan lever tanpa sebab yang jelas.
- Pada kasus peracunan dosis arsenik dalam tempo 30 menit sampai 2 jam, korban bisa mengalami gangguan saraf tepi. kaki dan tangannya sering mangalami kesemutan dan rasa kebas atau mngalami kelemahan motorik, mirip penderita stroke.
- Jejak arsenik bisa dilacak dari kuku dan rambut korban karena sirkulasi darah tidak menjamah daerah organ tersebut.